M. Teguh Budiman di lokasi kerjanya (Foto: M. Teguh Budiman)

Salah satu ciri universitas ternama adalah saat jadi muara pilihan siswa menengah dari berbagi penjuru kabupaten/kota atau bahkan provinsi lain. Universitas Hasanuddin salah satunya. Sejak meluncurkan Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) tahun 1988, silih berganti siswa dari berbagai kota di Indonesia datang ke Makassar. Mereka datang menuntut ilmu baru: Kelautan. Salah satunya, M. Teguh Budiman.

Lelaki yang tamat SMA di Nusatenggara Barat ini pada tahun 1994 ini memilih ITK sebagai pelabuhan ilmunya. Juga pada tahun yang sama. Dia menyimpan cita-cita yang tinggi pada penelitian dan pengelolaan lingkungan utamanya pesisir dan laut. Melalui email dia menceritakan liku perjalanannya kepada admin ISLA selama kuliah hingga ruang lingkup pekerjaannya di salah satu perusahaan tambang terkemuka di Indonesia saat ini. read more

Muhammad Idhan (Kla'89)

Oleh: Muhammad Idhan (Alumni Kelautan, Unhas 1998)

***
Hari masih gelap. Beberapa orang nampak bergerak perlahan menyusuri jalan setapak di kegelapan malam. Ombak sayup-sayup terdengar. Tak lama mereka masuk ke rimbunan pepohonan dan semak-semak. Suara ramai terdengar dari balik rimbunan tersebut.

Seseorang nampak menghunjamkan sebatang linggis berkali-kali ke tanah. Seorang lain didekatnya menunggu jeda hunjaman linggis lalu mengambil tanah dan menggalinya. Begitu berulang-ulang. Hingga dari lubang yang dalamnya semeter tersebut mulai muncul air, mereka berhenti sejenak. read more

Andi Nurjaya bersama istri (Foto: Kamaruddin Azis)

Mendung menggantung di atas Jakarta pada petang tanggal 26/04/2011. Lalu gerimis dan macet merambat perlahan di kota itu. Saat itu, dengan Andi Nurjaya Kla’90, salah seorang pengurus Ikatan Sarjana Kelautan (ISLA) Univeristas Hasanuddin periode 2010-2013 yang bermukim di Jakarta, kami hendak bertemu di kedai Phoenam, Jalan Wahid Hasyim (26/04/2011).

***
Ini pertemuan pertama pasca Mubes alumni di Oktober 2010. Sebelumnya, saya mengontak Irman Idrus Kla’91 namun berhalangan hadir karena sedang berada di Cepu. Andi Nurjaya datang bersama istri. Rencana bersua di sana bergeser ke Kedai Pelangi, hanya beberapa meter dari Phoenam. Seraya menikmati Mie Titi dan nasi goreng merah khas Pelangi, kami mengobrol tentang pekerjaan. read more

Imran Lapong bersama istri dan putranya

Ada satu organisasi mahasiswa di jurusan Ilmu Kelautan Unhas yang disebut palung penggemblengan diri, muara pengetahuan dan keterampilan, fondasi karir mahasiwa, kelak. Organisasi itu Marine Science Diving Club (MSDC).

Kenapa MSDC? Karena di sana mahasiswa digembleng mewujudkan makna solidaritas. Slogan “Never dive alone” itu yang menjadi bukti bahwa menyelam sendiri tidak dibolehkan, mesti ada kerjasama. Ada kolektivitas. Mesti ada buddy. read more

Pak Saleh, Kamaruddin Azis, Ibu Isa, Imran, Syam, Syakir (22/04/2011)

Dua puluh tahun terakhir, Pulau Barrang Lompo adalah pulau tersibuk dalam urusan keilmuan, khususnya Kelautan. Hadirnya Marine Station yang dicirikan oleh laboratorium bio-fisik laut, penginapan, ruang meeting serta hatchery menjadi daya tariknya. Ribuan mahasiswa telah mengunjungi pulau yang masuk wilayah Kota Makassar ini. Pulau ini ditempuh dari dermaga Kayu Bangkoa, dengan kapal reguler setiap hari pada pukul 11.00 wita. read more

Geliat ekonomi di pesisir Makassar (Foto istimewa)

Oleh: Awaluddin, ST

Alumni Kelautan Unhas ‘89.

[Ketua Gabungan Koperasi Pesisir Nusantara]. Dapat dihubungi via email: awal_cindenk@yahoo.com.

***

Makassar dikenal sebagai kota dengan geliat dan karakter budaya pesisir yang kuat. Dia dibentuk oleh tradisi dan ragam interaksi sosial ekonomi khas pesisir yang khas. Sejarah syahbandar kerajaan Gowa hingga posisi strategis Makassar sebagai simpul transportasi barat ke timur Indonesia adalah keunggulannya. Konfigurasi pulau-pulau dalam radius 20 kms merupakan salah satu penanda karakter itu.

Makassar adalah muara para pendatang dari pedalaman kampung hingga dan pulau-pulau terjauh. Ada 11 pulau yang diikat dalam satu wilayah administratif bernama Kecamatan Ujung Tanah. Jika mencermati jumlah pulau dan populasi warga yang tidak kurang dari 30ribu dapat disebut bahwa jumlah populasi dan luas pulau tidak sebanding dimana rerata pulau menurut perkiran penulis sekitar 10 hektar, atau total sekitar 100 hektar.

Pulau-pulau seperti Lae Lae, Barrang Caddi, Barrang Lompo, Kodingareng, Samalona, Bonetambung, Lanjukang, Lumu-Lumu adalah pulau di beranda Makassar. Selain pelabuhan penumpang Soekarno Hatta, dermaga Paotere dan Kayu Bangkoa adalah titik bertemunya warga dari pulau sekitar. read more

Peserta Lokakarya bersama Narasumber (10/04/2011)

Laporan Proses Lokakarya “Jurnalistik Kelautan” Untuk Keadilan Sosial
Oleh: Fakhri Samadi (Alumni Kelautan 2004/Panitia Lokakarya)

***
Sebanyak 15 peserta dengan latar belakang pegiat LSM alumni Kelautan Unhas yang konsen pada issu pesisir dan pulau-pulau kecil, mengikuti lokakarya jurnalistik yang diselenggarakan Ikatan Sarjana Kelautan Unhas (ISLA-UH). Kegiatan berlangsung sejak Jumat, 8 April 2011 sampai Minggu, 10 April 2011, bertempat di Kampung Buku, kantor Penerbit Ininnawa jalan Abd. Daeng Sirua, Makassar.

Suasana Lokakarya

Lokakarya difasilitasi oleh Nurhady Sirimorok dan Anwar J. Rahman. Nurhady adalah alumnus The Institute of Social Studies, Den Haag Belanda, sekaligus penulis beberapa buah buku yang diterbitkan oleh Insist Press. Sedangkan Anwar adalah editor buku pada Komunitas Ininnawa. Dandy, sapaan akrab Nurhady, selama dua hari membawa peserta menyelami ihwal pentingnya menulis. read more

Sekretaris Dinas Budpar Selayar, Andi Januar Jaury, AM. Riady dan Kadis Budpar Selayar Andi Mappagau (Gogohe, 06042011)

Sudah dua tahun Pemprov Sulsel menggelar event pariwisata bahari Taka Bonerate Islands Expedition (TIE). Ini konsekuensi kebijakan Gubernur bahwa Taka Bonerate adalah salah satu target destinasi wisata unggulan bersama Tana Toraja, dan telah masuk dalam naskah perencanaan RPJMD Provinsi. Demikian komentar Andi Januar J. Dharwis, ketua Persatuan Olahraga Selama (POSSI) Sulsel yang juga anggota DPRD provinsi terkait pariwisata Kelautan di Sulawesi Selatan.

Tahun 2011 merupakan tahun ketiga pelaksanaan TIE. Tahun 2010 menelan dana 3,5 Milyar, yang bersumber dari APBD Provinsi, Kabupaten dan Pusat untuk membiayai promosi, koordinasi, rekrutmen panitia hingga pelaksanaan ekspedisi pada bulan Oktober tahun lalu. “Biaya sebesar itu nyaris habis di urusan keprotokoleran. Tahun lalu, kita bahkan tidak melihat inisiatif untuk merangkul para dive operator top, setidaknya memberitahu ihwal event itu” Ujar Januar dalam diskusi “Belajar dari Pengalaman Pariwisata Selayar” di RM. Gogohe, Makassar (6 April 2011). read more

Geliat para wanita pesisir di Pulau Tanakeke, Takalar, Sulsel

Lokakarya Jurnalistik Kelautan: “Menulis Peristiwa Kelautan Untuk Keadilan Sosial” | Makassar, 8-10 April 2011

I. Latar belakang

Pernah dengar kisah seorang nelayan yang perut dan isinya terburai karena bom ikan? Anak balita di pulau jauh yang meninggal di atas kapal karena terlambat dibawa ke pusat pelayanan kesehatan? Wanita hamil yang meninggal bersama si jabang bayi karena terpaksa menggugurkan kandungannya dengan metode tak lazim? Pernah dengar warga yang diancam karena melawan aparat tertentu di pesisir jauh?

Jika tinggal di pulau-pulau jauh semisal Kepulauan Selayar atau pulau-pulau Pangkajene Kepulauan di Sulawesi Selatan yang jaraknya bermil-mil dari Makassar maka bisik-bisik berita di atas bisa jadi kerap anda dengar. Wilayah jauh sangat rentan dibalut persoalan seperti itu. Di dermaga maupun saat menumpang di perahu kayu, kisah tersebut di atas mungkin pernah anda dengar tapi tidak membaca dan mencernanya secara mendalam sehingga terdengar bak kabar burung saja. read more

Menunggu kapal berangkat di Paotere (Foto: Kamaruddin Azis)

Kanal Paotere ada di utara kota Makassar. Letaknya tak begitu jauh dari pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar. Kira-kira 20 menit kalau naik becak. Di ujung kanal yang bersambungan langsung dengan laut itu, perahu-perahu milik orang dari pulau saban hari ramai berlabuh sandar. Di laut beranda kota Makassar, memang terdapat puluhan pulau-pulau kecil yang berpenghuni.

Ada beberapa yang masuk dalam wilayah administratif Kota Makassar, sebagian lainnya masuk wilayah administrasi Kabupaten Pangkep. read more